Aku pernah
Aku pernah
Aku pernah mengingat apa yang tak seharusnya diingat
Aku pernah melakukan apa yang tak seharusnya dilakukan
Aku pernah membayangkan apa yang tak seharusnya dibayangkan
Aku pernah menginginkan apa yang tak seharusnya diinginkan
Aku pernah merindukan apa yang tak seharusnya dirindukan
Aku pernah
Sampai pada bayang-bayang garis berwarna putih, yang aku bisa lihat hanya pangkal
Tanpa ditemui ujung dimana
Aku pernah malu,
Atas laku yang kaku
Berandai menjadi lakon utama sebuah roman
Tapi banyak satire didapat
Halus tapi pilu,
Padahal dia tahu, irama yang tak terkontrol itu bisa membungkam beberapa menit ucapku
Manusia, ingin dimengerti tapi banyak khilaf
Akhirnya banyak dialog sia-sia,
Hati dan tubuh bertolak
Mungkin aku butuh setelahnya
Yang cukup diam dengan peluk
Yang katanya meredakan pelik
Jadi bagaimana?
Comments
Post a Comment