XLIV
Ketahuilah, kepadamu aku cinta, dan aku tidak cinta, sebab segala yang hidup senantiasa memliki sisi dua.
Pada seucap kata, mengepak sebelah sayap kebisuan, dan pada kobaran api, setengahnya adalah kesejukan.
Sebab aku mesti mengawali cinta, maka kucintai kau, memulai lagi apa yang akan menjadi tidak berhingga dan tidak akan pernah putus-habis aku mencintai kau: itu sebabnya cinta dulu belum lagi bisa disebut cinta.
Aku cinta kau, dan aku tidak cinta, bagai kugenggam anak-anak kunci: membuka pintu kebahagiaan nanti, dari nasib burukku, takdir malang panjang tiada henti.
Sepasang napas cintaku, sebab aku harus mencintaimu: itu sebabmya aku mencintaimu saat kau tidak mencintai, dan aku mencintaimu ketika apa pun yang lain kucintai.
Cr : Neruda's words
Comments
Post a Comment