Day 3 - A memory
Ketika melihat tema hari ketiga ini adalah memori, aku berfikir lama. Apa yang akan dibicarakan tentang sesuatu yang tersimpan?
Aku pernah bercerita bahwa kita diberi otak yang salah satunya memiliki fungsi sebagai mesin pencipta kenangan, tugasnya membuat berbagai macam kenangan.
Namun otak tidak bisa memilih dan menentukan siapa yang berperan dalam menjalankan tugasnya dengan baik membentuk kenangan yang baik, juga tidak bisa memilih siapa yang berperan menciptakan kenangan yang buruk.
Aku akan merasa lebih baik ketika mengingat dan menggali lagi lebih dalam tentang kenangan-kenangan yang indah, yang membuat tersenyum dan tersipu-sipu sendiri. Lalu seketika ingin kembali ke masa lalu, untuk mengulangnya lagi.
Begitu juga kenangan yang buruk, kita tidak bisa menolak untuk tidak mengingat, kita tidak bisa menghilangkan, kita tidak bisa untuk melupakan, bukankah semakin ingin dihilangkan dan dilupakan malah akan semakin ingat? Iya nggak, sih?
Pernahkah ketika melewati suatu tempat, melihat suatu barang, mendengarkan sebuah lagu, mencium aroma sesuatu tiba-tiba pikiran kita melayang dan menjumpai sebuah kenangan buruk?
Mau dilawan tapi rasa sakitnya makin terasa, yang hanya dengan megingatnya saja mampu membuat kantung mata memproduksi air mata berlebih dan menangis tersedu-sedu.
Memori mampu bertahan dalam jangka panjang jika pengaruh terhadap hidup kita begitu kuat, mudah sekali dipanggil jika itu berupa hal yang membahagiakan.
Aku hanya butuh memejamkan mata sambil berbaring, akan muncul memori-memori yng manis, yang hangat, yang menyenangkan dan bisa mengantar menuju tidur yang pulas.
Suatu saat pernah aku melewati tempat dan tiba-tiba dadaku sesak, aktifitas di kepala langsung berhenti, nafas tidak teratur, perut melilit :(
Hebat sekali efek kenangan tentang tempat itu ya. Hehe..
Tapi memang yang menyakitkan biasanya akan membekas lebih lama.
Teman, sahabat, yang dekat, yang hanya lewat, yang cuma kenal, bisa pergi. But memories stay.
Comments
Post a Comment